INFOCIRANJANG.COM, Cianjur – Sebanyak 20 ton tomat hasil panen di Kampung Citawon, Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, dibuang petani setelah harga jual anjlok sekitar 80 persen.
Puluhan ton tomat yang dibuang itu, merupakan bentuk kekesal petani karena harga jual yang terus menurun.
Uu (60) petani tomat asal Kampung Citawong, mengatakan, sebelumnya harga tomat mencapai Rp5 sampai Rp6 ribu per kilogram, namun saat ini hanya Rp1.500 ribu per kilogram
“Kami kesal karena harga jualnya yang terus-terusan mengalami penurunan, sehingga tomat yang baru dipanen dibuang,” ujarnya, Selasa, (7/12/2021).
Harga jual tomat tersebut, terus mengalami penurunan sekitar satu bulan yang lalu. Disebabkan banyaknya stok barang, padahal disejumlah pasar kosong.
“Penyebab pastinya kurang tau, tapi kemungkinan karena banyaknya stok barang, sehingga harga tomat dipasaran terus mengalami penurunan,” katanya
Dia mengaku, telah mengalami kerugian hingga puluhan juta, akibat harga jual tomat yang terus mengalami penurunan, karena tidak sebanding dengan biaya tanaman dan perawatan hingga panen.
“Biaya untuk satu pohon tomat, yaitu sebesar Rp10 ribu, dengan hasil panen mecapai 4 sampai 5 kilogram, sedangkan harga jualnya saat ini hanya Rp1.500 per kilogram. Tentunya hal itu membuat para petani mengalami kerugian,” ucapnya.
Uu menambahkan, saat ini pun pupuk dan obat untuk merawat pohon tomat harganya terus mengalami kenaikan, kadang sulit untuk didapatkan.
“Saya harap pemerintah, dinas serta institusi terkait untuk segera melakukan sejumlah upaya agar tidak terus mengalami kerugian seperti sekarang,” ucapnya.